Moto GP Eropa 2020 tentu menjadi pagelaran ramai ditunggu banyak orang saat ini. Mengingat pertandingan ini sempat terhenti semenjak keadaan pandemi. Meski diselenggarakan tanpa penonton namun hasil pertandingannya tetap mencuri perhatian semua kalangan. Di mana muncul nama-nama baru tidak pernah terduga sebelumnya.
Meski sempat diwarnai keributan dan perubahan yang merubah kedudukan, nyatanya klasemen ini tetap begitu ramai. Mengingat sempat terjadi pergeseran dari nama-nama pemain dari posisi semula. Ada yang naik hingga turun begitu jauh dari klasemen. Hal tersebut disebabkan karena hukuman penalty yang menimpa salah satu pemain.
Sempat mengalami pergeseran akibat Alex Espargaro yang mendapatkan hukuman tiga penalty, nyatanya mampu merubah klasemen permainan. Ia harus rela dipukul mundur tiga posisi menjadi posisi ke Sembilan yang awalnya di peringkat enam. Sementara itu ia harus menerika lawan mainnya menggantikan posisinya.
Di sisi lain, hasil klasemen ini dipegang oleh Joan Mir yang menduduki posisi tertinggi hasil Moto GP tahun 2020. Hasil ini juga tidak bisa terlepas dari Moto GP Eropa. Di mana ia mampu memecahkan rekor di Sirkuit Ricardo Tormi minggu 8 November 2020 kemarin.
Joan Mir mampu menyelesaikan 27 buah putaran hanya dengan 41 menit 37 sekian detik. Hal tersebut membuat kemenangan Joan kembali terulang. Dengan mengantongi sebanyak 25 tambahan poin nyatanya mampu merubah kedudukan Moto GP. Di mana Joan mampu mendapatkan raihan 162 poin.
Hal tersebut membuat Joan berada di puncak klasemen Moto GP. Seperti diketahui Ia unggul 37 poin dari lawan mainnya Fabio Quartararo serta Alex Rins yang merupakan musuh bebuyutan dalam setiap permainan. Hasil tersebut nyatanya begitu memuaskan bagi Joan Mir beserta para penggemarnya.
Quartarao berhasil mendapatkan dua poin tambahan. Hal tersebut kemudian disamai dengan poin yang dimiliki oleh Alex yakni 125 poin. Di sisi lain Maverick juga berhasil merebut tiga angka tambahan yang menjadikan ia di posisi ke-13 dengan total 121 poin yang mampu merubah hasil pertandingan.
Tony Saputra bukan Tony Stark, lahir dengan minat terhadap teknologi yang tak dapat terbendung, akhirnya memutuskan untuk menumpahkan minatnya dalam bentuk tulisan di Newslinn Tekno.
