Kabar mengejutkan kembali muncul dari istana kepresidenan Rusia. Di mana Kremlin juru bicara kemudian membantah rencana mundurnya Vladimir Putin pada 2021 dengan alasan kesehatan. Menurut juru bicara Rusia tersebut, sang presiden kini berada dalam kondisi yang sehat bugar tanpa kekurangan sehingga dipastikan tidak akan mundur.
Sang juru bicara mengatakan tidak masuk akal jika presiden tidak berada dalam kondisi sehat. Lantas dia menutup komentar dengan tidak mempersilakan pertanyaan sama sekali. Sebelumnya kabar simpang siur yang mengatakan Vladimir akan mundur pada tahun 2021. Menurut pengamat kesehatan sang presiden memiliki gejala penyakit Parkinson.
Hal tersebut muncul setelah beredarnya rekaman yang menunjukkan kondisi Vladimir. Di mana dalam rekaman terlihat kaki Putin bergerak secara konstan sembari merasa kesakitan dan memegang sandaran. Tidak hanya itu, saat memegang pena dan gelas jari-jarinya juga bergerak di mana diyakini sedang meracik obat pereda nyeri.
Kabar Simpang Siur Sang Presiden Rusia
Tidak hanya muncul satu kabar saja atas mundurnya Putin. Mengingat banyak spekulasi yang muncul terkait alasannya untuk mundur. Salah satunya adalah untuk memenuhi permintaan sang kekasih Alina Kabaeva yang merupakan mantan pesenam. Gadis cantik dengan usia 37 tahun itu memintanya untuk segera mengundurkan diri.
Banyak pengamat politik yang telah berspekulasi terkait rencana mundurnya sang presiden. Salah satunya adalah masalah pengaruh besar keluarga. Namun, untuk menepis berita tersebut pihak istana melalui Kremlin justru menolak rencana mundurnya sang presiden. Ia bahkan memastikan sang presiden akan tetap bekerja.
Putin akan tetap bekerja sesuai dengan jadwal yang telah disusun jauh-jauh hari. Ia juga memastikan adanya pandemi covid-19 tidak akan menganggu kinerjanya. Setiap jadwal telah disusun sesuai dengan protocol kesehatan dan keamanan pandemi tersebut. Sehingga berita tersebut sudah dipastikan salah besar.
Dengan adanya pandemi sang juru bicara bahkan mengatakan fokusnya adalah menjaga kesehatan seluruh jajaran kepresidenan. Khususnya presiden sehingga jadwal kerja dibuat seketat mungkin untuk mencegah penularan akan virus tersebut. Namun, pandemi tidak akan memberikan dampak yang intensif dan substansi terhadap pekerjaan sang presiden.