Web Analytics

Penemuan Keanehan Baru Pada Platipus, Bulu Yang Menyala Dalam Gelap

Dunia ilmu pengetahuan selalu memberikan kejutan menarik bagi para ilmuan. Setiap hari ada penemuan baru yang membuat banyak orang menggelengkan kepala karena tidak percaya dan takjub. Hal tersebut telah menunjukkan makna bahwa manusia masih belum sepenuhnya memahami setiap makhluk hidup yang ada di dunia ini.

Kabar terbaru dari dunia ilmu pengetahuan berkaitan dengan mamalia unik dari tanah Australia, platipus. Mamalia yang memiliki paruh seperti bebek ini berkembang biak dengan cara bertelur. Cukup aneh untuk jenis mamalia karena pada umumnya mereka berkembang biak dengan cara melahirkan, bukan bertelur seperti unggas.

BACA JUGA  4 Gaya Mengajar Guru yang Wajib Dipahami Siswa

Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa keanehan hewan unik satu ini bukan hanya itu saja. Kabar terbaru, platipus memiliki bulu bioluminesensi yang membuatnya memancarkan cahaya ketika gelap. Adanya kemampuan seperti ini membuatnya bisa berenang pada air keruh. Bahkan bisa dipakai untuk berenang pada air dalam sekalipun.

Bulu Yang Menyala Dalam Gelap

Bulu bioluminesensi pada platipus ini sebenarnya tidak sengaja ditemukan dan bisa dikatakan secara kebetulan. Awalnya beberapa peneliti ingin mengetahui beberapa jenis lumut di malam hari. Namun karena ada rasa ingin tahu, maka sekelompok peneliti tersebut mengarahkan sinar UV ke arah platipus dan hasilnya sungguh diluar dugaan.

BACA JUGA  Pendidikan Tinggi Menjamin dapat Pekerjaan Gaji Tinggi?

Ketika terkena sinar UV, tubuh platipus mulai mengeluarkan sinar di beberapa bagian. Cahaya tersebut intensitasnya tidak sama antar bagian tubuh. Namun setelah diamati beberapa waktu, bagian perut merupakan bagian tubuh dengan intensitas cahaya paling terang. Tidak ada perbedaan di antara jantan dan betina dalam intensitas cahaya.

Temuan ini sudah diterbitkan dalam Mammalia dan menambah daftar panjang keanehan pada makhluk hidup. Sebelumnya diketahui bahwa hewan yang memiliki kemampuan bioluminesensi adalah oposum. Kedua hewan tersebut memiliki karakter aktif saat senja. Kemungkinan cahaya ini dipakai untuk saling berkomunikasi dan bertemu antara spesies dalam kegelapan.

BACA JUGA  Masuki Revolusi Industri ke 4, Pelajar Indonesia Siap?

Penemuan ini tentu saja membuat dunia ilmu pengetahuan semakin menarik karena selalu memberikan hal menarik. Hal tersebut membuktikan bahwa manusia tidak benar-benar mengerti tentang makhluk hidup. Apalagi untuk mamalia yang berkembang biak dengan cara bertelur serta memiliki paruh dan bentuknya mirip bebek.