Sosok Kamala Haris, saat ini menjadi sosok wanita yang namanya muncul di mana-mana. Wanita inspiratif itu merupakan anggota Demokrat California dari imigran asal India dan Jamaika. Sejak kecil ia tinggal bersama dengan ibunya yang merupakan peneliti kanker dan juga aktivis hak sipil.
Hidup di lingkungan agama Hindu membuat Dia tumbuh memeluk kebudayaan India. Namun banyak spekulasi yang menjelaskan jika ia juga mengadopsi budaya Afrika Amerika Oakland. Sejak kecil Ia hidup bersama degan ibu serta adik perempuannya, Maya.
Wanita inspiratif itu telah mengenyam pendidikan tinggi di Howard University, yang merupakan universitas terkemuka Amerika. Ia bahkan mengatakan kampusnya telah banyak membentuk dirinya. Kamala sendiri merasa bangga menjadi warga kulit hitam dan tidak akan melupakan identitasnya tersebut.
Mendaki Prestasi di Jalur Hukum
Setelah kuliah 4 tahun di Howard, Kamala Harris akhirnya mendapatkan gelar hukumnya. Setelah itu, ia meniti karir Kantor Kejaksaan Distrik Alameda Country. Bahkan dia sempat menjadi jaksa tertinggi yakni jaksa wilayah di San Fransisco tahun 2003.
Kamala bahkan menjadi sosok wanita pertama dari Afrika-Amerika yang menjabat menjadi jaksa agung. Jelas posisi itu merupakan posisi tertinggi seorang penegak hukum tertinggi di Amerika. Selama menjalani kerja tersebut Kamala mendapatkan reputasi terbaik oleh Partai Demokrat.
Momentum itulah yang dijadikan untuk mendorong dirinya masuk sebagai junior senator AS pada tahun 2017. Semenjak itu, ia banjir pujian dan dukungan berkat kritikan pedasnya terhadap calon Mahkamah Agung Brett Kavanaugh sejak saat itu.
Memasuki Karir di Gedung Putih
Baru-baru ini, dia mencalonkan diri dalam kampanye yang dihadiri oleh lebih dari 20.000 orang. Namun, wanita itu harus menerima pil kegagalan karena tidak mampu mengartikulasikan alasan kampanyenya dan segala kelebihannya. Sejak itu, ia memutuskan mundur dari bursa pencalonan presiden dan mendukung penuh Biden menjadi presiden.
Namun, hingga berita ini diturunkan akhirnya Kamala wanita menginspirasi itu terpilih dan mendapatkan kesempatan menjadi calon wakil presiden Biden. Sehingga Ia memiliki kesempatan lebih untuk merubah tatanan kebijakan Gedung Putih. Ia bahkan mengaku jika dirinya sangat cocok mewakili rakyat yang terpinggirkan.